BUDIDAYA SEMANGKA TANPA BIJI
Tanaman semangka (Citrullus
vulgaris. Scard) adalah tanaman yang berasal dari Benua Afrika tepatnya
di gurun pasir Kala hari. Penyebarannya ke India, China dan Amerika
dilakukan oleh para pelayar dari pedagang. Buah semangka memiliki daya
tarik tersendiri dari buahnya yang segar dan manis. Kandungan airnya
mencapai 92 %, karbohidrat 7 % dan sisanya adalah vitamin. Semangka
termasuk tanaman musim kering, tetapi akhir-akhir ini dengan teknologi
yang makin berkembang, semangka dapat ditanam kapan saja. Agar dapat
tumbuh dengan baik dan cepat, tanaman semangka membutuhkan iklim yang
kering, panas dan tersedia cukup air.
Iklim yang basah akan menyebabkan
pertumbuhannya terhambat, mudah terserang penyakit, serta produksi dan
kualitas buahnya akan menurun. Perkembangan teknologi budidaya semangka
di daerah Sub-tropika lebih maju dibandingkan daerah asalnya (tropika).
Jenis-jenis baru baik, hibrida yang diploid (semangka berbiji) maupun
yang triploid (semangka tak berbiji), telah banyak dikembangkan dengan
kualitas buah dan hasil jauh lebih baik dibandingkan dengan semangka
tropis (varietas asalnya).
SEMANGKA TANPA BIJI
Semangka tanpa biji atau biasa disebut
semangka seedless adalah merupakan semangka hibrida F-1 juga. Namun
tetua atau induknya masing-masing berasal dari tetua betina semangka
tetraploid dengan tetua jantan semangka diploid. Oleh karena itu
semangka ini disebut juga semangka hibrida tetraploid. Teknik pembenihan
semangka tanpa biji ditemukan oleh Prof. Dr. Hitoshi Kihara. Untuk
memperoleh tetua yang tetraploid harus melalui pelipat gandaan jumlah
kromosom yang dalam istilah ilmiahnya sering disebut dengan mutasi
duplikasi. Dari persilangan semangka tetraploid dengan diploid ini akan
diperoleh semangka triploid (semangka seedless) yang mempunyai daya
vitalitas rendah. Jika suhu udara rendah (kurang dari 290 C),
maka daya kecambahnya pun akan lambat. Oleh karena itu, perkecambahan
benih semangka triploid memerlukan suhu udara yang cukup tinggi agar
perkecambahannya dapat terjamin. Pertumbuhan tanaman muda pada awalnya
lemah, bahkan terkadang tidak normal, tetapi selanjutnya tanaman akan
tumbuh kuat. Daya kecambah rata-rata biji semangka triploid adalah
antara 27,5 – 85 % dengan bentuk kotiledon yang lebih kecil daripada
semangka diploid. Tanaman semangka triploid sebenarnya memiliki bunga
jantan dan betina yang lengkap, tetapi bakal biji dan benang sarinya
mandul, maka biji tidak akan terbentuk. Meskipun demikian, biji kosong
yang berwarna putih atau coklat terkadang masih dijumpai. Terbentuknya
biji kosong yang berwarna coklat biasanya disebabkan karena kelebihan
dosis pemupukan unsur hara phospor (P205.).
METODE PENGECAMBAHAN BENIH
SEMANGKA NON BIJI
Usaha budidaya semangka, baik yang
berbiji maupun yang nonbiji, pada dasarnya hampir sama, tetapi
pelaksanaannya ada sedikit perbedaan terutama dalam proses perkawinan
antara bunga jantan dan bunga betina serta dalam perlakuan pengecambahan
biji. Pada semangka nonbiji diperlukan proses pengecambahan dan
penyemaian yang spesifik yang tidak dilakukan pada semangka berbiji.
Seringkali dalam budidaya semangka nonbiji mengalami kegagalan akibat
dari penyemaian benih yang kurang benar sehingga menyebabkan benih yang
disemai mengalami kegagalan tumbuh. Perlakuan yang spesifik pada benih
semangka nonbiji diperlukan dalam penyemaiannya karena benih semangka
non biji memiliki kulit biji yang tebal dan keras, endosperm (cadangan
makanan dalam biji) yang kecil, dan kotiledon (calon akar) sangat kecil,
sehingga sangat dianjurkan kepada para petani untuk tidak menyimpan
benih semangka nonbiji terlalu lama karena daya tumbuhnya cepat sekali
turun. Memperhatikan keadaan tersebut di atas dalam budidaya semangka
nonbiji sangat dianjurkan untuk melakukan pengecambahan sebelum bibit
disemai, sehingga akan diperoleh manfaat, di antaranya:
1. Mengurangi kematian benih.2. Mempertinggi persentase daya tumbuh.
3. Mempercepat penyemaian benih.
4. Menyeragamkan pertumbuhan tanaman.
5. Menghemat pemakaian benih.
6. Menghindari kekurangan benih.
7. Meminimalkan serangan hama penyakit dan memudahkan perawatan.
Dalam proses pengecambahan benih semangka non biji banyak cara yang dilakukan oleh petani, dan di setiap daerah memiliki cara yang berbeda. Akan tetapi, pada dasarnya hanya mengacu pada persyaratan berkecambahnya benih semangka non biji. Persyaratan untuk berkecambahnya benih adalah suhu antara 25-300 C dan tidak membutuhkan sinar matahari secara langsung.
Mengingat
kulit biji semangka yang cukup tebal, perlu dibantu
dengan memecahkan kulit bagian atas biji supaya
calon akar semangka mudah tumbuh
|
CARA PENGECAMBAHAN BENIH YANG
BIASA DILAKUKAN PETANI SITUBONDO
Pertama – tama benih disiapkan sesuai
kebutuhan dan dikeluarkan dari wadahnya. Setiap bagian ujung benih
dipecah kulitnya dengan menggunakan gunting kuku dan menjepitnya pada
bagian tengah gunting kuku, maksud dari perlakuan ini adalah untuk
memudahkan kotiledon keluar dari bagian kulit biji serta memudahkan biji
menghisap air dari luar. Dalam pelaksanaannya, kita harus hati-hati
agar bagian kotiledonnya tidak ikut pecah, karena apabila bagian
kotiledon pecah akan mengakibatkan pecahnya bagian pangkal batang kelak
kalau sudah ditanaman di lapangan. Setelah benih dipecahkan, selanjutnya
benih direndam dalam larutan zat pengatur tumbuh dan fungisida selama
kurang lebih 1-2 menit. Selanjutnya benih tersebut diletakkan pada 6
lembar kertas merang yang telah dibasahi dengan larutan fungisida dan
zat pengatur tumbuh. Setelah benih diletakan dan ditata kemudian ditutup
kembali dengan 6 lembar kertas merang yang telah dibasahi dengan
larutan fungisida dan zat pengatur tumbuh, kemudian letakkan dan tata
kembali benih yang telah direndam tadi diatasnya, tutup dengan kertas
merang. Begitu seterusnya sampai berlapis-lapis, hingga benih yang akan
dikecambahkan habis. Untuk lapisan paling bawah dan paling atas diberi
lapisan kardus agar kecambah atau calon akar tumbuh lurus. Bagian bawah
dan atas media kita beri lapisan kaca tebal seukuran kertas merang
kemudian kita press dengan cara yang tepat dan diikat dengan kuat.
Setelah itu, masukkan ke dalam kotak kardus yang agak longgar, kemudian
ditutup dengan rapat agar suhu udara dalam kotak tetap hangat dengan
suhu antara 20-300 C. Kotak tersebut diplester atau dilakban
plastik pada setiap sisinya, kemudian disimpan pada tempat yang tidak
terkena sinar matahari langsung. Setelah diperam 40-42 jam media
pengecambahan tersebut kita buka dan biasanya benih telah berkecambah
dengan ukuran calon akar kurang lebih 1 cm. Kecambah-kecambah tersebut
selanjutnya kita tanam pada polybag-polybag yang telah
disiapkan dengan dengan bagian calon akar kecambah menghadap ke bawah.
Untuk biji-biji yang perkecambahannya belum normal, kita peram kembali
selama beberapa jam, baru setelah berkecambah dengan normal kita tanam
pada polybag. (Red).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar