Sabtu, 30 Juni 2012

Tekhnik persilangan kacag panjang

Bunga tanaman kacang panjang termasuk dalam jenis bunga berumah satu, yaitu dalam satu bunga terdapat bunga jantan (serbuk sari) dan bunga betina (putik). Penyerbukan terjadi secara kleistogami artinya penyerbukan terjadi sebelum mekarnya bunga. Oleh karena itu kemungkinan terjadinya persilangan alami sangat kecil.
Tujuan persilangan buatan ialah untuk mendapat kacang panjang yang unggul, yang ditandai dengan umur yang genjah, keras atau mempunyai daya simpan lama, warna menarik (sesuai selera paras), rasa manis, dan lain sebagainya sesuai dengan criteria yang diinginkan. Untuk mendapatkan kacang panjang yang diinginkan tersebut, maka pemilihan induk baik jantan maupun betina sangatlah penting. Misalnya saja yang digunakan sebagai induk betina kacang panjang dengan produksi tinggi, genjah, polong panjang, namun tidak tahan lama. Sedangkan yang digunakan sebagai induk betina adalah kacang panjang dengan umur lama, keras, polong pendek. Jika kedua induk mempunyai perbedaan umur berbunga yang berbeda maka pengaturan penanaman perlu dilakukan sehingga tanaman kacang panjang yang akan disilangkan mempunyai masa berbunga yang sama.
Bunga kacang panjang termasuk jenis kleistogami sehingga untuk melakukan persilangan perlu dilakukan kastrasi yaitu pengebirian atau pembuangan bunga jantan (serbuk sari) pada induk betina. Kastrasi dilakukan pada sore hari sekitar jam 15.30, hingga jam 18.00. Pada saat kastrasi ini pembuangan serbuk sari harus dilakuan dengan bersih sehingga tidak ada serbuk sari yang masih menempel pada bunga.
Peralatan yang digunakan:
  1. Pinset : Untuk kastrasi dan polinasi (perkawinan)
  2. Kertas : Terbuat dari kertas minyak dengan ukuran 13 x 10 cm untuk menutup bunga (bentuknya seperti amplop yang bagian atasnya terbuka)
  1. Staples
  2. Bolpoin : biasanya menggunakan OPF atau bolpoin lain yang sekiranya tidak luntur
  3. Kertas label : terbuat dari kertas karton dengan ukuran 0.5 x 2 cm, untuk memberi label pada tanaman yang sudah keluar polongnya. Kertas label diberi benang untuk melilitkan pada tangkai polong
  4. Alkohol : digunakan jika persilangan dilakukan dengan banyak induk
    Langkah-langkah persilangan:
  5. Penanaman induk jantan dan betina, diatur sehingga berbunga secara bersamaan. Tanaman yang lebih lama berbunga, di tanam terlebih dahulu.
  6. Kastrasi pada sore hari, pilih bunga yang akan di kastrasi yaitu bunga yang masih kuncup atau belum mekar. Kastrasi/emaskulasi dengan cara membuka kuncup /mahkota bunga dari sisi atas, kemudian seluruh stamen dibuang dengan menggunakan pinset
atau
Bunga kacang panjang yang siap di kastrasi
Mahkota bunga dibuka dg pinset
Stamen atau kepala sari dibuang hingga bersih
Bunga kacang panjang yg putiknya telah dibersihkan
  1. Bunga yang telah di emaskulasi dilakukan penutupan dengan kertas
  1. Pada saat yang bersamaa, dilakukan juga penutupan bunga yang akan di gunakan sebagai induk jantan
  1. Polinasi dilakukan pada pagi sekitar jam 06.30-07.30.
Bunga yang siap dipolinasi, putik berwarna hijau terang
  1. Polinasi dilakukan dengan cara mengoleskan serbuk sari dari bunag jantan ke kepala putik bunga betina
atau
Serbuk sari yang siap untuk dipolinasi berwarn` kuning cerah
Serbuk sari dioleskan ke putik bunga betina
  1. Bunga xang telah dipolinasi dilakukan pembungkusan dan pelabelan
  1. Tanda2 proses polinasi berhasil yaitu bunga telah keluar polongnya
  1. Panen

Tidak ada komentar:

Posting Komentar